Reporter: Ashri | Editor: papi
TitikKataPariwara - Pesantren sebagai sebuah “institusi budaya” yang lahir atas prakarsa dan inisiasi (tokoh) masyarakat dan bersifat otonom, sejak awal berdirinya merupakan potensi strategis yang ada di tengah kehidupan sosial masyarakat. Kendati kebanyakan pesantren memposisikan dirinya (hanya) sebagai institusi pendidikan dan keagamaan, namun sejak tahun 1970-an beberapa pesantren telah berupaya melakukan reposisi dalam menyikapi berbagai persoalan sosial masyarakat, seperti ekonomi, sosial, dan politik.
Terkait dengan reposisi tersebut, maka Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie mendorong peningkatan ekonomi pondok pesantren (ponpes) sebagai lembaga pendidikan melalui kolaborasi dengan swasta.
"Hari ini, menghadiri gathering pondok pesantren se-Tangsel, yang berkolaborasi dan bersinergi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI). Ponpes itu punya potensi ekonomi yang besar, BSI juga punya program yang sangat layak untuk diadopsi, kolaborasi ini bisa menghasilkan program-program maksimal untuk kedua belah pihak," ujar Wali Kota Benyamin saat ditemui TitikKata di Remaja Kuring, Serpong, usai ia menghadiri acara Gathering Pondok Pesantren se-Tangerang Selatan, Kamis (6/7/2023).
Dengan adanya kolaborasi pondok pesantren dan pihak swasta, ditambah jumlah dengan ponpes di Tangsel yang begitu pesat, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
"Tetapi saya ingin mengambil manfaat saja, karena sebagian juga ada orang dari Tangsel dan saya juga ingin ikut memberikan manfaat, ponpes di Tangsel ada 145-150 ini sangat luar biasa," ucap Benyamin. (Advertorial)
Tonton Berita Menarik Lainnya Di Sini