Reporter: Rilis/Adv | Editor: ridwanshaleh
TitikKataPariwara – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie mengajak semua pihak untuk membangun narasi positif dalam menangkal hoaks dan hasutan kebencian. Menurutnya, hal ini sangat penting karena dampak yang ditimbulkan dari hoaks atau berita bohong itu dapat menimbulkan perpecahan.
Oleh karenanya, Benyamin meminta semua pihak terus melakukan kolaborasi dan sinergi untuk memberikan ilmu tentang bagaimana menangkal berita hoaks dan narasi negatif yang beredar luas di lini masa para pengguna gadget.
Menurutnya, berita hoaks memberikan dampak buruk terhadap perilaku seseorang. Ditambah dengan hadirnya teknologi infomasi dan komunikasi terutama media sosial yang terus berkembang di masyarakat.
“Tanpa kolaborasi, kita tidak akan bisa menangkal hoaks yang semakin beredar di media sosial. Hoaks yang diserap dari media sosial bisa memicu tindakan kekerasan pada perilaku individu,” ungkapnya saat membuka acara Lokalatih Membangun Narasi Positif untuk Menangkal Hoaks di Tangsel, yang digelar di Wisma Syahida Inn UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat Timur, Rabu (12/7/2023).
Karena itu, kata orang nomor satu di Tangsel tersebut, bahwa pelatihan ini jadi penting buat kita untuk terus kolaborasi dan sinergi dalam sama-sama melawan hoaks.
Ia mengatakan bahwa sudah banyak contoh yang disebabkan oleh berita hoaks di media sosial. Dimana, sebagian informasi yang diserap oleh masyarakat belum sepenuhnya benar. Sehingga, hoaks ini dapat memecah belah opini sehingga terjadinya kontroversi.
“Hoaks ini mudah memprovokasi kita, sangat berpotensi menimbulkan rawan perpecahan,” kata Benyamin.
Harapannya dengan adanya pelatihan ini masyarakat dapat dijarkan untuk berhati-hati saat berselancar di dunia maya. Tak hanya itu, ia juga ingin pelatihan ini terus dikembangkan terkait bagaimana cara menangani berita hoaks.
“Kita perlu hati-hati kalo di media sosial. Dengan pelatihan ini banyak ngasih tau tentang kendalikan hoaks. Saya harap kerja sama ini dapat didorong untuk dilaksanakan lebih banyak lagi, terutama di lingkungan sekolah, kelurahan, dan sebagainya,” tuturnya.
“Kita terus berkerjasama, supaya 50 peserta ini harapannya dapat bertambah menjadi 100, 200, 1000 orang yang akan ikut serta dalam melawan berita hoaks dan narasi negatif,” katanya.
Apalagi Indonesia sebentar lagi akan menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) serentak 2024 yang nantinya disusul dengan pilkada dan pemilihan legislatif. (Advetorial)
Tonton Berita Menarik Lainnya Di Sini