Reporter: ridwanshaleh | Editor: ridwanshaleh
TitikKataPariwara – Sektor ritel kembali bergairah. Bank Indonesia memproyeksikan penjualan eceran pada Juni 2025 meningkat seiring dengan lonjakan aktivitas belanja masyarakat. Indeks Penjualan Riil (IPR) bulan itu diperkirakan tumbuh 2,0 persen (year-on-year/yoy) dan mencapai 233,7, naik dibandingkan bulan sebelumnya.
Lonjakan ini ditopang oleh tiga hal utama: libur sekolah, Iduladha, dan gelombang diskon tengah tahun (mid season sale). Kombinasi faktor musiman ini terbukti mendorong belanja pada sejumlah kelompok barang, terutama Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Suku Cadang dan Aksesori, serta Sandang.
Secara bulanan (month-to-month/mtm), penjualan juga diprediksi naik 0,5 persen. Aktivitas konsumsi meningkat di kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, serta Barang Budaya dan Rekreasi.
Mulai Pulih Sejak Mei
Pemulihan ini mulai terasa sejak Mei 2025. Saat itu, IPR tercatat 232,4, tumbuh 1,9 persen yoy, membalikkan tren kontraksi pada April. Peningkatan terjadi terutama di kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, juga produk hiburan.
Meski masih minus secara bulanan (-1,3 persen mtm), kontraksi tersebut lebih ringan dibandingkan April yang tercatat -5,1 persen. Perayaan Waisak dan Kenaikan Isa Almasih diyakini menjaga ritme konsumsi masyarakat.
Waspada Inflasi Akhir Tahun
Namun, di balik lonjakan konsumsi, Bank Indonesia juga mengingatkan soal potensi tekanan harga. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) untuk Agustus 2025 menurun menjadi 139,6 dari bulan sebelumnya 141,9, namun diperkirakan akan melonjak menjadi 151,3 pada November 2025.
Artinya, masyarakat dan pelaku usaha perlu bersiap menghadapi potensi inflasi menjelang akhir tahun—periode yang biasanya dibarengi lonjakan permintaan barang konsumsi.
Informasi lengkap terkait data dan tren penjualan eceran ini bisa diakses melalui laman resmi Bank Indonesia. (01Tkt)
Tonton Berita Menarik Lainnya Di Sini