Rembuk Stunting, Upaya Strategis Pemkot Tangsel Tekan Angka Stunting

Rembuk Stunting, Upaya Strategis Pemkot Tangsel Tekan Angka Stunting
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie saat membuka kegiatan rembuk stunting di Kecamatan Pondok Aren, Selasa (21/5/24). (Foto: Dok. Kominfot & Humas Pemkot Tangsel)
Rembuk Stunting, Upaya Strategis Pemkot Tangsel Tekan Angka Stunting
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie saat membuka kegiatan rembuk stunting di Kecamatan Pondok Aren, Selasa (21/5/24). (Foto: Dok. Kominfot & Humas Pemkot Tangsel)
Rembuk Stunting, Upaya Strategis Pemkot Tangsel Tekan Angka Stunting
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie saat membuka kegiatan rembuk stunting di Kecamatan Pondok Aren, Selasa (21/5/24). (Foto: Dok. Kominfot & Humas Pemkot Tangsel)

Reporter: Rilis/Adv | Editor: ridwanshaleh

TitikKataPariwara – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) terus berupaya dan melakukan langkah stategis dalam menekan angka stunting di Tangsel, salah satunya melalui rembuk stunting.

Menurut Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, kegiatan rembuk stunting ini merupakan upaya untuk membangun komitmen percepatan penurunan angka stunting secara terintegrasi dan menemukan langkah-langkah stategisnya.

"Tujuh kecamatan juga kita dorong untuk melaksanakan rembuk stunting untuk menemukan langkah-langkah strategis apa yang harus dilakukan oleh pemerintah kota dengan seluruh perangkatnya untuk menekan angka stunting di Tangerang Selatan ini secara bersama," ujar Wali Kota Benyamin saat membuka kegiatan rembuk stunting di Kecamatan Pondok Aren pada Selasa (21/5/24).

Langkah-langkah strategis itulah kata Benyamin, diperuntukkan untuk menekan angka stunting yang sebelumnya turun dari 19,9 persen menjadi 9 persen di 2023.

"Kalau sekarang saat ini kita ada di angka 9,2 persen. Itu buat saya mengusik," katanya.

Masih kata Benyamin, meski terlihat ada kenaikan sedikit hanya 0,2 persen saja, tetapi hal ini tidak boleh diabaikan dan harus menjadi perhatian serius semua pihak.

Untuk itu dalam pelaksanaannya, rembuk stunting ini akan melibatkan banyak pihak baik itu dari pemerintah, dinas kesehatan, tenaga kesehatan, kader puskesmas dan posyandu, kelompok PKK maupun instansi pendidikan.

"Makanya dalam rembug stunting ini harus ditemukan, kenapa ini kok naik 0,2 persen? Padahal tahun lalu turun sampai 10 persen. Harusnya sekarang (tahun 2024) bayangan saya menjadi 5 persen, tapi kok malah naik. Nah, ini di rembuk stunting ini harus ditemukan penyebab dan solusi strategisnya apa," ujar Wali Kota.

Pada rembuk stunting ini, beberapa poin penting yang akan menjadi fokus perhatian di antaranya adalah cakupan layanan stunting.

Benyamin menekan pula betapa pentingnya untuk bisa mencari penyebab kenaikan stunting di Kota Tangsel ini terjadi, sehingga nantinya bisa ditemukan langkah-langkah strategis yang akan diambil mengatasi persoalan tersebut.

Namun, untuk beberapa langkah strategis yang selama ini dilakukan harus tetap dilaksanakan dan dioptimalkan untuk ke depannya, di antaranya yakni pemberian pemberian obat anti-anemia, suplemen penambah darah untuk remaja, serta treatment khusus sebelum menikah supaya memastikan remaja tidak mengalami penurunan produktivitas nantinya.

Selain itu, pemeriksaan selama masa kehamilan, pemberian makanan tambahan bergizi sesuai kebutuhan, dan penimbangan bayi secara rutin juga akan menjadi prioritas.

Benyamin berharap melalui kegiatan rembuk stunting ini, seluruh pihak terkait dapat bekerja sama dan menemukan solusi efektif untuk menekan angka stunting di Tangerang Selatan. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperbaiki kondisi kesehatan anak-anak di Tangsel. (Advetorial)


Tonton Berita Menarik Lainnya Di Sini

Bagikan: