Target Pemkot Tangsel 2023: Turunkan Angka Stunting Jadi 7 Persen

Target Pemkot Tangsel 2023: Turunkan Angka Stunting Jadi 7 Persen
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, saat membuka acara diseminasi hasil rekomendasi audit kasus stunting di Aula Blandongan, Puspemkot Tangsel pada Selasa (28/11/2023). (Foto: Dok. Humas Pemkot Tangsel)
Target Pemkot Tangsel 2023: Turunkan Angka Stunting Jadi 7 Persen
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, saat membuka acara diseminasi hasil rekomendasi audit kasus stunting di Aula Blandongan, Puspemkot Tangsel pada Selasa (28/11/2023). (Foto: Dok. Humas Pemkot Tangsel)

Reporter: Rilis/Adv | Editor: ridwanshaleh

TitikKataPariwara – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) berkomitmen untuk menurunkan angka stunting hingga 7 persen. Setelah sebelumnya berhasil menurunkan angka stunting dari 19,9 persen menjadi 9 persen.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, saat membuka acara diseminasi hasil rekomendasi audit kasus stunting di Aula Blandongan, Puspemkot Tangsel pada Selasa (28/11/2023) sepekan kemarin.

"Pemerintah sangat serius dalam menurunkan angka stunting. Alhamdulillah kita sebelumnya 19,9 persen di 2021, lalu jadi 9 persen 2022, dan targetnya, syukur jika tahun ini bisa 7 persen. Karena turun satu persen saja bukan hal yang sederhana," ucapnya.

Bahkan Benyamin memiliki target angka stunting hingga 0 persen. Oleh karenanya, penting untuk melakukan kerja keras secara kolaboratif.

"Nanti kita hitung lagi, makanya ini harus dilakukan audit dulu pada hari ini," katanya.

Hal ini menjadi komitmen Pemkot Tangsel dalam rangka mewujudkan generasi unggul, Indonesia emas di tahun 2045.

"Tangerang Selatan ini menjadi salah satu daerah yang mengalami penurunan angka stunting yang signifikan. Dan audit ini diperlukan untuk tahu penyebab stunting dari sasaran ekspose stunting, dan menghasilkan rekomendasi rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan perangkat daerah terkait," jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Cahyadi mengatakan, bahwa audit ini dilakukan dalam rangka mencapai target yang telah dicanangkan.

Dimana ada empat tahap yang dilakukan dalam prosesnya.

"Pertama pembentukan tim audit kasus stunting. Kedua pelaksanaan audit dan manajemen pendampingan, ketiga diseminasi audit kasus stunting dan keempat evaluasi rencana tindak lanjut kasus stunting," ungkapnya.

Untuk di tahun 2023, kata Cahyadi, terdapat 531 sampling sasaran risiko stunting untuk diaudit. Dimana data tersebut diambil dari puskesmas berdasarkan kasus dan wilayah.

"Terdiri dari balita sebanyak 164, calon pengantin 47, batita 116 anak, ibu nifas 32 dan ibu hamil 172," jelasnya.

Oleh karenanya audit stunting ini sangat penting dan strategis untuk dilakukan dalam penanganan stunting sebagai bagian monitoring dan evaluasi.

Untuk diketahui, dalam rapat koordinasi nasional penurunan stunting 2023 beberapa waktu lalu, pemerintah pusat menargetkan privalensi angka stunting secara nasional turun menjadi 14 persen pada tahun 2024. (Advetorial)


Tonton Berita Menarik Lainnya Di Sini

Bagikan: